Sebentar lagi pesta demokrasi di negara ini akan dimulai. Setiap orang berhak memilih siapa yang akan jadi presiden sesuai harapannya. Harapan setiap orang itu berbeda. Tentu saja. Namun harus disadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Siapapun nantinya yang akan terpilih, jangan sampai menghentikan setiap untaian doa dan harapan yang dilantunkan untuk negeri ini di hadapan Yang Kuasa
Berikut kutipan sosok pemimpin yang diharapkan dapat memimpin negeri ini.
Pemimpin. ketika mendengar kata itu pasti tergambar sesosok sempurna menurut versi masing-masing orang. Itu berat. Karena setiap orang menggambarnya berbeda. Jika menguntungkan bagiannya maka itulah pemimpin ideal menurut versi A. Dan jika tidak menguntungkan versi A maka pemimpin itu tak diharapkan bagi penganut versi A.
Sebagai anak muda saya ingin menggores tinta tentang seorang pemimpin bukan dari versi ini dan itu namun pemimpin yang saya harapkan.
Pemimpin harapan saya adalah pemimpin yang berpikir positif dan berjiwa besar.
Pemimpin yang berpikir positif adalah pemimpin yang memiliki cita-cita masa depan yang menantang yang melibatkan banyak anak muda untuk ikut andil memegang mimpi itu bersama-sama. Pemimpin yang kata-katanya dapat menggerakkan menuju perubahan positif bukan kata2 kritif berbau profokasi. Memimpin sendirian itu berat Lho. Pemimpin juga perlu pemimpin-pemimpin kecil disekitarnya. Pemimpin yang fokus pada hal-hal yang positif yang dimiliki akan mampu menemukan akar suatu permasalahan sebagai penyelesaian masalah. Bukan hanya fokus pada masalah dan mencari siapa yang salah dan bukan pula rakus dengan hal yang negatif sehingga yang positif dan berpotensi justru hilang ditelan bumi.
Pemimpin yang berjiwa besar adalah Pemimpin yang tidak goyah menerima kritik, dan mau menerima perubahan positif. Tidak malu mengakui kesalahan dan berani mengambil keputusan yang besar karena dia yakin dan percaya dia bisa menggapainya. Pemimpin yang berjiwa besar tidak mudah marah dan emosi ketika banyak orang tidak menyukainya, karena dia tahu betul mengapa mereka melakukannya. Selama dia memegang kebenaran, ejekan, cacian, hinaan, kritik bukanlah penghalang baginya untuk terus melangkah.
Ketahuilah jiwa seorang pemimpin itu sudah terlihat dari bagaimana dan apa yang dibicarakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar